tag:blogger.com,1999:blog-91500613977171885832024-02-07T15:14:56.502-08:00Info GINJALKliping Internet (0052)Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-48125424706948530062013-02-07T22:27:00.000-08:002013-02-07T22:27:43.055-08:00BATU GINJAL, PENYEBAB DAN PENCEGAHANNYASakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan,adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
DALAM istilah kedokteran, batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.<br />
<br />
Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.<br />
<br />
Apakah penyebabnya? Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.<br />
<br />
Gejala<br />
Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal dan di calix, rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.<br />
<br />
Bagaimanakah diagnosisnya? Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, kemudian melakukan tes sebagai berikut:<br />
1.Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya batu ginjal.<br />
2.Ultrasound ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.<br />
3.Pemberian intravena zat pewarna dan scan memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal.<br />
4.Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.<br />
5.Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.<br />
<br />
Mencegah dan mengobati<br />
Bagaimanakah pengobatannya? Karena 90% dari batu ginjal berdiameter kurang dari 5 mm, biasanya cukup diberi air rebusan dari tumbuhan Desmodium stryracifulium dan diberi minum 6 - 8 gelas air per hari, diberi antibiotika untuk mencegah infeksi, serta obat pengurang rasa sakit. Pada umumnya batu akan keluar dalam waktu 5 - 10 hari.<br />
<br />
Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, operasi dapat dikerjakan. Apabila batu berada di ureter, sistoskopi dapat digunakan melalui uretra dan batu dimanipulasi dengan kateter. Pengeluaran batu dari daerah lainnya (pada calix dan pelvis) memerlukan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus ultrasonic lithotripsy dan extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.<br />
<br />
Untuk pencegahan batu ginjal, sebaiknya sering minum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dianjurkan mengurangi makan kalsium, diberi obat untuk mencegah pembentukan batu asam urat, dan vitamin C yang memberi keasaman kepada urine. Apabila kelenjar paratiroid juga termasuk penyebabnya, dokter akan merekomendasi tindakan paratiroidektomi (kelenjar paratiroid diangkat).<br />
<br />
Prognosisnya: batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah dikeluarkan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi, terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.<br />
<br />
Komplikasinya:<br />
1. Timbul kembali batu ginjal.<br />
2. Infeksi saluran urine.<br />
3. Penyumbatan pada ureter.<br />
4. Kerusakan sebagian jaringan ginjal.<br />
5. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena.<br />
<br />
(dr. Drs. Hadipratomo Y, sarjana biologi dan dokter umum).***<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.f-buzz.com/2008/06/26/batu-ginjal-penyebab-dan-pencegahannya/<br />
12 April 2009Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-26653214340195056942009-12-06T18:04:00.000-08:002013-02-07T22:26:13.936-08:00Ragam Penyakit Ginjal dan Penangannya<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7StgFDLveVZpwNzyqGq65v8RqsHw0ZQKV9epCRAwR4k0ca1mcOf8SOe19Ax23NqVXKUMAK_hyphenhyphen7DwnwV6xW232v2Np7m5Ak5TuyJOXQu5etbngr0JJlR29_jTJPZU16Moa3lu3ua8uH4k/s1600-h/10170.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5412309978272075666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7StgFDLveVZpwNzyqGq65v8RqsHw0ZQKV9epCRAwR4k0ca1mcOf8SOe19Ax23NqVXKUMAK_hyphenhyphen7DwnwV6xW232v2Np7m5Ak5TuyJOXQu5etbngr0JJlR29_jTJPZU16Moa3lu3ua8uH4k/s200/10170.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 160px; margin: 0 0 10px 10px; width: 200px;" /></a><br />
<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/Pz5DHAv_Mw4&hl=en&fs=1"></param>
<param name="allowFullScreen" value="true"></param>
<param name="allowscriptaccess" value="always"></param>
<embed src="http://www.youtube.com/v/Pz5DHAv_Mw4&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br />
SEMUA orang tahu bahwa ginjal merupakan organ penting manusia. Tetapi tak banyak orang yang mengenal ginjal secara mendalam. Hal ini disebabkan tingkat kepedulian masyarakat untuk mengetahui ginjal yang memiliki kontribusi besar dalam tubuh manusia itu masih rendah.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Menjawab fenomena tersebut, Sun Hope membuka wawasan kepada semua pihak mengenai kesehatan ginjal dan cara penanganannya bila salah satu organ dalam yang memiliki kontribusi besar pada tubuh manusia ini bermasalah. <br />
<br />
Acara yang berlangsung di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan itu dihadiri oleh dr Erik Tapan SpPD MHA sebagai pembicara. Dokter umum yang sangat konsen terhadap ginjal dan permasalahannya ini, memberi pemahaman mengenai ginjal, serta penyakit-penyakit ginjal dan gejala-gejalanya.<br />
<br />
"Bila kita berbicara tentang ginjal, masih banyak orang yang tidak terlalu peduli dengan kesehatan ginjalnya, tahu-tahu divonis harus melakukan cuci darah. Pada keadaan itu, barulah -baik penderita maupun keluarga- sibuk mencari informasi mengenai penyakit ini dan berusaha setengah mati untuk tidak melakukan cuci darah tersebut. Padahal kalau sudah divonis cuci darah, maka tidak ada tindakan lain," kata Erik ketika ditemui okezone dalam acara seminar "Ginjal Sehat Untuk Masa Depan" di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (30/3/2008).<br />
<br />
Menurutnya, penyakit ginjal tidak terdeteksi, tiba-tiba ketika seseorang mengidap penyakit tersebut dan mengalami gejalanya maka berada pada tingkat pertengahan hingga kronis. <br />
<br />
"Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Karena itu suatu penyakit yang tidak ada gejalanya, sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung ke serangan hebat," jelas dokter yang juga penulis di salah satu blog kesehatan itu.<br />
<br />
Masih menurut almamater Universitas Sam Ratulangi itu, ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, membuang sisa metabolisme tubuh, dan bertugas melakukan sekresi untuk menghasilkan EPO yang berfungsi untuk mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk mengatur tekanan darah. <br />
<br />
Nah, penyakit ginjal yang diderita oleh manusia itu terbagi menjadi penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal. Pada kasus gangguan prerenal disebabkan oleh gangguan pembuluh darah sebelum masuk ginjal, yang ditandai dengan hipovolemia, sindroma hepatorenal, gangguan pembuluh darah, dan sepsis sistemik. <br />
<br />
Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri, lanjut pria ramah ini, disebabkan oleh racun-racun yang masuk melalui mulut, penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit seperti penyakit sickle-cell dan lupus. Berbeda dengan glomerulonefritis akut yang banyak disebabkan oleh SLE, kuman streptokokus akibat infeksi tenggorokan maupun gigi, dan sebagainya. <br />
<br />
Guna menjawab permasalah tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tidak terjadi kerusakan ginjal seperti menghindari jamu atau herbal yang tidak diketahui mekanismenya. Pengobatan yang dilakukan tanpa konsultasi dokter (misalnya penggunaan AINS atau Ibuprofen, antibiotik golongan aminoglikosida dan kontras), mengonsumsi obat-obatan kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan juga sebagai pemicu lain yang menyebabkan penyakit ini. <br />
<br />
Penghancuran jaringan otot ginjal yang meluas dapat disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada tahap post renal, urin yang akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, darah yang menggumpal pada saluran kemih, penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida. <br />
<br />
Menurutnya lagi, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas, mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema. Pengobatan penyakit ginjal akut dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya (nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan primer maupun sekunder. <br />
<br />
Berbeda dengan PGA yang terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis (PGK) memiliki proses yang lebih lama. "Penyebab PGK antara lain glomerulonefritis, ginjal polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya. Seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing dapat juga memicu penyakit ini," bebernya.<br />
<br />
Ditambahkan Erik, untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal dapat dilihat dari kadar kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin. <br />
<br />
"Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Mengonsumsi air yang cukup, menghindari konsumsi jamu atau herbal yang tidak jelas, menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan, serta segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya," pungkasnya. Bagaimana, sudahkah memeriksa kesehatan ginjal Anda?<br />
(tty)<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/31/27/96346/ragam-penyakit-ginjal-dan-penanganannya<br />
12 April 2009<br />
<br />
Sumber Gambar :<br />
http://pennstatehershey.org/healthinfo/graphics/images/en/10170.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-10025472332192470022009-12-06T18:01:00.000-08:002013-02-07T22:26:23.974-08:00Tips Praktis Mengenali Batu GinjalBatu ginjal sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Ini terbukti dari ditemukannya batu ginjal di sebuah mumi yang berusia 7000 tahun.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
“Sahabat dekat” batu ginjal adalah batu buli-buli yang terdapat di kandung kemih. Batu buli-buli juga disebut sebagai vesical stone atau bladder stone. Menurut catatan sejarah, Raja Leopold I dari Belgia, Napoleon Bonaparte, Napoleon III, Raja Louis XIV, George IV, Benjamin Franklin, Newton, Bacon, dan fisikawan Harvey serta Boerhaave ternyata merupakan penderita batu buli-buli.<br />
<br />
Nah, untuk mengetahui tentang batu ginjal secara lebih jelas dan mendetail, silakan simak sajian berikut ini… . Selamat menikmati!!!<br />
<br />
<br />
Sinonim<br />
<br />
Nephrolithiasis, kidney stones, renal stones, urinary stones, urolithiasis, ureterolithiasis, kidney calculi, renal calculi, ureteral calculi, urinary calculi, acute nephrolithiasis, urinary tract stone disease.<br />
<br />
<br />
Definisi<br />
<br />
Batu yang berada di ginjal dan salurannya.<br />
<br />
<br />
Epidemiologi<br />
<br />
Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. Pria:wanita = 3:1. Puncak kejadian di usia 30-60 tahun atau 20-49 tahun. Prevalensi di USA sekitar 12% untuk pria dan 7% untuk wanita. Batu struvite lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria.<br />
<br />
<br />
Penyebab<br />
<br />
Banyak faktor yang mempermudah terbentuknya batu ginjal, seperti: genetik (keturunan), riwayat sakit batu ginjal sebelumnya, kurang minum, aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat, cuaca/iklim panas yang menyebabkan volume cairan tubuh cepat berkurang. Jenis pekerjaan, olahraga, atau hobi yang memicu dehidrasi. Konsumsi obat tertentu pemicu terbentuknya batu ginjal, misalnya: efedrin, obat pelancar kencing, antikejang, antivirus (indinavir; atazanavir). Obat lainnya: guaifenesin; triamterene; silicate (penggunaan antacid yang mengandung magnesium silicate yang terlalu sering/berlebihan); juga obat-obat sulfa, termasuk: sulfasalazine, sulfadiazine, acetylsulfamethoxazole, acetylsulfasoxazole, dan acetylsulfaguanidine. Penyakit dan gangguan metabolisme tubuh, seperti: hiperparatiroidisme, hypercalciuria (peningkatan penyerapan kalsium di usus), penyakit rematik (asam urat atau gout artritis), penyakit usus. Kelainan anatomis (bentuk) ginjal dan salurannya. Batu kalsium, batu asam urat, batu struvite (batu infeksi), batu sistin.<br />
<br />
Batu ginjal terbentuk akibat kejenuhan air seni, gangguan keasaman (pH) ginjal, dan menurunnya faktor penghambat kristal, seperti: sitrat, magnesium, protein Tamm-Horsfall, dan bikunin.<br />
<br />
<br />
Gejala Klinis<br />
<br />
Bisa tanpa keluhan sama sekali. Nyeri kolik, yang terasa di satu sisi pinggang atau perut, dapat menjalar ke alat kelamin (buah pelir, penis, vulva), muncul mendadak, hilang timbul, dan intensitasnya kuat. Nyeri ginjal (renal colic), yang terasa di pinggang, tidak menjalar, terjadi akibat regangan kapsul ginjal, sering berhubungan dengan mual dan muntah. Nyeri kandung kemih (buli-buli), terasa di bawah pusat. Urgensi, yaitu rasa ingin kencing sehingga terasa sakit. Disuria, yaitu rasa nyeri saat kencing atau sulit kencing. Polakisuria, yaitu frekuensi kencing yang lebih sering dari biasanya. Hematuria, yaitu terdapat darah atau sel darah merah (eritrosit) di air seni. Anuria/oliguria. Anuria yaitu jika produksi air seni < 200 cc/hari. Oliguria yaitu jika jika produksi air seni < 600 cc/hari.<br />
<br />
<br />
Pemeriksaan Penunjang<br />
<br />
Analisis batu, urin tampung 24 jam, urinalisis. Hitung sel darah lengkap (complete blood cell count). Kimia darah, meliputi: kadar elektrolit, kalsium, fosfat, asam urat, dan kreatinin serum. Analisis hormon paratiroid. Ultrasonografi, foto rontgen perut (plain film radiography), IVP (intravenous pyelography), CT scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging).<br />
<br />
<br />
Terapi<br />
<br />
Obat penghilang nyeri, seperti: golongan narkotik (meperidine, morfin sulfat, kombinasi parasetamol dan kodein, atau injeksi morfin), golongan analgesik opioid (morphine sulfate, oxycodone dan acetaminophen, hydrocodone dan acetaminophen), golongan analgesik narkotik (butorphanol), golongan anti-inflamasi non steroid (ketorolac, diclofenac, celecoxib, ibuprofen). Antiemetic (metoclopramide) jika mual atau muntah. Antibiotik jika ada infeksi saluran kemih, misalnya: ampicillin plus gentamicin, ticarcillin dan clavulanic acid, ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin. Untuk mengeluarkan batu ginjal dapat juga dengan obat golongan calcium channel blockers atau penghambat kalsium (nifedipine), golongan alpha-adrenergic blockers (tamsulosin, terazosin), golongan corticosteroids atau glukokortikoid, seperti: prednisone, prednisolone. Obat pilihan lainnya: agen uricosuric (allopurinol), agen alkalinizing oral (potassium citrate). Tindakan intervensi lain yaitu dengan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), ureteroskopi, ureterorenoskopi, percutaneous nephrolithotomy, bedah terbuka.<br />
<br />
<br />
Pencegahan<br />
<br />
Minum air putih 2,3–3,3 liter setiap hari. Pembatasan garam dapur. Pembatasan protein hewani. Diet rendah oksalat (mengurangi konsumsi: sayuran berwarna hijau, gula bit, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, teh, cokelat, strawberry. Diet rendah purin (mengurangi konsumsi: sarden, kerang, otak, jeroan; jantung, hati, usus, limpa). Memperbanyak konsumsi bayam, kangkung, kacang panjang dan daunnya, buncis, gandum, beras yang semuanya ini kaya akan serat tak larut yang akan mengikat kalsium, sehingga kalsium yang diserap usus berkurang, dan ekskresi melalui ginjal juga berkurang. Mengurangi konsumsi jus apel dan jus anggur, sering mengonsumsi: minuman jeruk, minyak ikan, vitamin B6, dan fitofarmaka penghancur batu ginjal, seperti: tempuyung, srigunggu, sambang getih, gempur watu, keji beling.<br />
<br />
<br />
Tahukah Anda?<br />
<br />
Penderita batu ginjal dan sedang menjalani diet rendah oksalat sebaiknya tidak mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, karena vitamin C dapat meningkatkan kadar oksalat di dalam darah.<br />
<br />
<br />
Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut<br />
<br />
1. Cahyono, JBSB. Batu Ginjal: Bagaimana Mencegah & Menanganinya? Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2009.<br />
2. Craig S. Renal Calculi. eMedicine Specialties > Emergency Medicine > Genitourinary. Updated: Dec 31, 2008.<br />
3. Finkielstein VA, Goldfarb DS. Strategies for preventing calcium oxalate stones. CMAJ. May 9 2006;174(10):1407-9.<br />
4. Preminger GM, Tiselius HG, Assimos DG, Alken P, Buck C, Gallucci M, et al. 2007 guideline for the management of ureteral calculi. J Urol. Dec 2007;178(6):2418-34.<br />
5. Webber R, Tolley D, Lingeman J. Kidney stones. Clin Evid. Dec 2005;(14):1048-56.<br />
6. Wen CC, Nakada SY. Treatment selection and outcomes: renal calculi. Urol Clin North Am. Aug 2007;34(3):409-19.<br />
7. Wolf Jr JS. Nephrolithiasis. eMedicine Specialties > Urology > Stones. Updated: Dec 10, 2008<br />
<br />
Sumber :<br />
Dr Dito Anurogo<br />
http://netsains.com/2009/10/tips-praktis-mengenali-batu-ginjal/<br />
2 Oktober 2009Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-59494226202421070532009-08-20T17:49:00.000-07:002013-02-07T22:26:33.624-08:0060 Menit Menuju Ginjal Sehat<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmVYJZTKw_nj6Eoce1xy4WxI25ZonBAbE1qzRrhIRE_Oh35aWTOz6ykzLtbJqQZvae6dKbYZpgRolRdGXjOCYYPoCdG3Kr_47_odHtDphy8RV-v04SXPlZ9UB-5aomJ4jBUdkKYhinz78/s1600-h/49721large.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372213543990133346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmVYJZTKw_nj6Eoce1xy4WxI25ZonBAbE1qzRrhIRE_Oh35aWTOz6ykzLtbJqQZvae6dKbYZpgRolRdGXjOCYYPoCdG3Kr_47_odHtDphy8RV-v04SXPlZ9UB-5aomJ4jBUdkKYhinz78/s320/49721large.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 247px; margin: 0 0 10px 10px; width: 320px;" /></a><br />
Gagal ginjal merupakan momok yang menakutkan. Bayangkan, tidak hanya badan kita sakit, lemas dan tidak bertenaga, tetapi juga kondisi keuangan keluarga kita digerogoti sampai habis. <br />
<a name='more'></a>Gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, untuk memperpanjang harapan hidup, sang penderita wajib untuk melakukan cuci darah secara berkala seumur hidupnya. Peringatan inilah yang disampaikan oleh Dr. Djoko Santoso,Sp.PD, K-GH,Ph.D dalam bukunya yang berjudul "60 Menit Menuju Ginjal Sehat".<br />
Perasaan takut, ngeri dan sedih akan anda rasakan bila anda mengetahui apa resiko gangguan ginjal bagi kesehatan anda. Tahukah anda bahwa gangguan ginjal dapatmenimbulkan penyakit jantung, stroke, kurang darah, dan badan rusak akibat malnutrisi. Sayangnya, masyarakat umum kurang menaruh perhatian yang cukup kepada kesehatan organ ginjal.<br />
<br />
Dalam buku setebal 114 halaman, Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada yang menyelesaikan gelar Ph.D di Juntendo University Schooll of Madicine Tokyo Jepang ini antara lain mengurai 10 penyulit ikutan yang disebabkan Gagal Ginjal Kronis (GGK) yakni penyakit jantung, serangan jantung dan stroke, tekanan darah tinggi, tulang lemah, perubahan kulit, malnutrisi, kerusakan saraf (neuropati), gagal ginjal terminal, anemia dan kematian.Oleh sebab itu, setidaknya ada 9 hal yang sebaiknya dilakukan setiap orang sebelum terkena GGK. : latihan fisik secara rutin, berhenti merokok, periksa kadar kolestrol, jaga berat badan, hindari minum alkohol, periksa fisik setiap tahun, makan dengan komposisi berimbang, minum yang cukup, dan kenali riwayat penyakit keluarga.<br />
<br />
Wakil Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Parni Hadi yang juga Dirut LPP RRI menyambut baik gagasan untuk menerbitkan buku ini. Parni Hadi memberi gelar Dokter Pro-Rakyat atau Pro-Poor Doctor. Semoga akan banyak dokter lainnya yang mengikuti jejak DR.Djoko Santoso seraya menyatakan kesediaannya untuk memberikan bantuan dalam editingnya. Ia mengatakan, putra asal Jombang ini tidak takut rezekinya berkurang. Mengapa? Karena ia mendahulukan pencegahan, bukan pengobatan, lumrahnya seorang pedagang yang senang ketika banyak pembeli, dan dokter senang jika banyak orang sakit.<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.drdjokosantoso.com/<br />
21 Agustus 2009<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://www.jawapos.co.id/imgall/1/imgori/49721large.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-56457989206378709472009-08-20T17:39:00.000-07:002013-02-07T22:26:42.875-08:00Teh hijau dalam jumlah besar dapat merusak ginjal?<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYnOxe9X_TG_XKgtS31BMbRAeqSqWsCMLWnJIi59Sv2s7zvQV7Q-oboNpMBRgavQnzDPXswJjNfSFQbd8xMTsoIo_l_Y4EEbC_FV-WTzCrA6pTnD4WBnO8EQCv7LhoJt1wRZc76_Qij3k/s1600-h/homeimage1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372210918344530914" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYnOxe9X_TG_XKgtS31BMbRAeqSqWsCMLWnJIi59Sv2s7zvQV7Q-oboNpMBRgavQnzDPXswJjNfSFQbd8xMTsoIo_l_Y4EEbC_FV-WTzCrA6pTnD4WBnO8EQCv7LhoJt1wRZc76_Qij3k/s320/homeimage1.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 240px; margin: 0 0 10px 10px; width: 320px;" /></a><br />
Semua orang tentu mengenal kebiasaan minum teh dan momentum ini telah menjadi tradisi turun temurun di seluruh dunia. Popularitas tradisi ini bahkan dikaitkan dengan suasana kekeluargaan, baik di negara Barat maupun Timur.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Beberapa jenis teh telah banyak diselidiki khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan. Salah satunya adalah teh hijau. Zat polyphenols yang terkandung didalamnya diyakini dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker.<br />
<br />
Namun, di balik khasiat teh hijau, ternyata mengonsumsi kandungan polyphenols dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, demikian disebutkan oleh beberapa studi yang menunjukkan toksisitas polyphenols.<br />
<br />
Sebetulnya konsumsi teh hijau ini tidak terlalu mengkhawatirkan, namun perlu dipikirkan pada individu yang mengonsumsi suplemen yang mengandung polyphenols, demikian diungkapkan seorang penulis bernama Prof. Chung Yang dari Universitas Rutgers di New Jersey. Beliau menekankan setiap individu yang minum teh hijau hingga sepuluh cangkir per hari masih dapat ditoleransi. Masalah akan timbul pada individu yang mengonsumsi suplemen dengan kandungan polyphenols-nya hingga 50 kali lipat dibandingkan secangkir teh.<br />
<br />
Prof. Yang melaporkan kasus-kasus kematian pada manusia dengan keracunan hati akibat mengonsumsi polyphenols dalam jumlah besar yang terkandung pada suplemen. Gejala-gejala yang timbul menghilang apabila individu menghentikan konsumsi suplemen tersebut, dan timbul kembali bila mereka mengonsumsinya lagi. (Chemical research in toxicology, vol 20, p583)<br />
<br />
Sebenarnya konsumsi teh sendiri dapat mengakibatkan rangsang seringnya berkemih, sehingga banyak minum teh pada penderita gagal ginjal akan semakin mengganggu fungsi ginjal yang sebelumya sudah mengalami kerusakan.<br />
<br />
Referensi:<br />
http://www.newscientist.com: Green tea can be harmful in large quantities.<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.sahabatginjal.com/<br />
21 Agustus 2009<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://www.mellowmonk.com/images/homeimage1.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-80387145472345257172009-08-20T17:28:00.000-07:002013-02-07T22:26:51.600-08:00GinjalGinjal adalah salah satu organ penting yang kadang kesehatannya disepelekan oleh sebagian besar masyarakat. Konsekuensi dari hal ini, pada masa mendatang kita akan dihadapkan oleh sebuah kondisi yang memungkinkan ginjal mengalami gangguan; akibat gaya hidup yang buruk.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Memahami akibat-akibat kesehatan sangat diperlukan saat ini agar kesehatan ginjal bisa dijaga. <br />
<br />
Menurut data statistika kesehatan WHO, terdapat 66.000 kasus transplantasi ginjal pada 2005 di seluruh dunia. Di tahun yang sama, 21.000 liver dan 6000 jantung ditransplantasi . Ini berarti transplanstasi ginjal sebesar tiga kali transplantasi liver.<br />
<br />
Dalam kasus diet yang terlalu berat dan gaya hidup yang buruk, kesehatan ginjal sering kali terabaikan. Jika ini tidak segera dicari cara bagaimana menanganinya, dipastikan ginjal akan rusak dan mengganggu keseluruhan metabolisme tubuh. <br />
<br />
<br />
A. Anatomi Ginjal<br />
<br />
Anatomi ginjal diperuntukkan untuk berbagai kegiatan krusial bagi tubuh. Berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masing-masing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma.<br />
<br />
Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu :<br />
Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex<br />
Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla<br />
Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal columns.<br />
<br />
<br />
B. Anatomi Ginjal dan Ekskresi<br />
<br />
Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan.<br />
<br />
Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena. <br />
<br />
Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Tubuh mempunyai empat sistem organ yang bertanggungjawab terhadap proses ekskresi ini. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh. <br />
<br />
<br />
C. Ukuran Ginjal Normal<br />
<br />
Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran :<br />
<br />
Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)<br />
Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci)<br />
Berat: kurang lebih 150 gram<br />
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh<br />
<br />
Ukuran ginjal pada manusia sangat kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan tetapi tanggung jawabnya terhadap kesehatan tubuh sangat besar. Jadi jagalah selalu kesehatan ginjal agar aktivitas Anda lancar. <br />
<br />
<br />
D. Fungsi Ginjal <br />
Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh.<br />
Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh<br />
<br />
Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah.<br />
Mengatur keseimbangan pH darah.<br />
Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang<br />
Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang<br />
<br />
E. Penyakit pada Ginjal<br />
1. Diabetes mellitus<br />
2. Hipertensi<br />
3. Pyelonephritis (inflamasi pada ginjal)<br />
4. Batu ginjal<br />
5. Alport syndrome<br />
6. Kidney reflux disease<br />
7. Medullary sponge kidney<br />
<br />
F. Bagaimana menjaga kesehatan ginjal ?<br />
1. Melakukan diet. Jagalah setiap asupan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi, tidak merokok, dan tidak minum minuman beralkohol<br />
2. Menjaga kesehatan air dan organ ginjal<br />
3. Berolahraga secara teratur<br />
4. Melakukan detoxifikasi bagi kesehatan ginjal<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/ginjal.htm<br />
21 Agustus 2009Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-70418578269497938892009-08-20T17:23:00.000-07:002013-02-07T22:27:08.362-08:00Minum Jamu Bisa Sebabkan Sakit GinjalMinum Jamu Bisa Sebabkan Sakit Ginjal <br />
<br />
Ginjal merupakan salah satu organ penting yang dimiliki manusia. Namun demikian masih banyak saudara kita yang belum mengenalnya secara mendalam.. Hal ini menyebabkan pengetahuan saudara kita tentang Ginjal beserta penyakit, cara pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal juga rendah. Agar tidak salah kaprah sekaligus dapat menjaga kesehatan organ tubuh kita yang bernama Ginjal.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai alat filtrasi, mengeluarkan kelebihan garam, air, asam, membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan sisa metabolisme tubuh. Ginjal juga bertugas melakukan sekresi untuk menghasilkan EPO yang berfungsi mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk mengatur tekanan darah. Kerusakan pada jaringan ginjal disebabkan oleh racun-racun yang masuk melalui mulut, penghancuran jaringan otot. Maka racun-racun harus dihindari agar tidak terjadi kerusakan ginjal. <br />
Produk jamu tradisional atau alami yang banyak dijual dan beredar di pasaran yang berbentuk pil atau bubuk, sering dituding berbahaya bagi kesehatan ginjal. Minum jamu akan berbahaya bagi kesehatan ginjal jika diminum melebihi dosis-nya dan / atau tanpa disertai dengan banyak-banyak minum air (air putih lebih baik), karena ginjal itu tugasnya membuang air, sisa cairan dan metabolit didalamnya dengan menyaring darah yang tersuplai ke ginjal. Jika tidak disertai dengan kebiasaan banyak minum, bisa dibayangkan darah yang dialirkan ke ginjal untuk disaring dan dibuang itu berkonsentrasi yang cukup pekat, ditambah lagi dengan adanya senyawa metabolit jamu. Organ ginjal bisa cepat rusak kalau harus menyaring cairan konsentrat terus menerus. Dan akan lebih berbahaya lagi, kalau ternyata jamu yang dibeli dan dikonsumsi itu ternyata mengandung senyawa obat sintetis (dikhawatirkan reaksi antara jamu dan obat sintetis ternyata saling bertolak belakang). Bisa-bisa terjadi reaksi komplikasi. juga pemakaian jamu yang dalam jangka waktu lama bisa berdampak penumpukan senyawa metabolitnya di organ - organ, misalnya di hati, saluran pencernaan ataupun ginjal. <br />
<br />
Selain asupan dari luar, faktor lain yang menjadi penyebab resiko munculnya penyakit Ginjal adalah tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, penyakit jantung pembuluh darah, dan faktor keturunan. Faktor lainnya adalah usia diatas 60 tahun, sakit Lupus atau penyakit autoimun lainnya, obesitas/kegemukan, infeksi saluran kemih, batu ginjal dan maupun badan berat rendah saat lahir. Meskipun jarang terjadi, beberapa beberapa orang suka mengalami yang disebut gagal ginjal kronik ada yang disebabkan oleh kelainan yang diturunkan. Penyakit keturunan seperti penyakit ginjal polikistik dapat menyebabkan gagal ginjal kronik. <br />
<br />
Penyakit ginjal tergolong penyakit kronis yang tidak menular, tapi merupakan pencetus berbagai macam penyakit berbahaya. Misalnya, jantung koroner, stroke, hipertensi, serta diabetes melitus. Penyakit-penyakit tersebut saat ini menjadi ancaman utama di dunia kesehatan. Tanda dan gejala terjadinya penyakit gagal ginjal akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.. Tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan menurun, sering mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemia. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif. <br />
<br />
Cara pencegahan yang cukup baik adalah mengonsumsi air yang cukup, menghindari konsumsi jamu untuk jangka panjang, menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan dan sebagainya. Cara lainnya adalah berolahraga teratur, berhenti merokok, makan dengan menu seimbang, hindari kekurangan cairan dengan minum minimal rata-rata 1-1,5 liter air putih per hari. <br />
<br />
Sumber:<br />
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/31/27/96346/ragam-penyakit-ginjal-dan-penanganannya <br />
21 Agustus 2009Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-87951533091917499382009-08-20T17:12:00.000-07:002013-02-07T22:27:19.125-08:00Sering Kencing, Ginjal pun Jadi ”Cling”<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGuhbMplvf7WPhpwoY5yWXcANg5QOMGlVt4sKOTV7heIh2ez1HoK2XqfPQWkwFuRmAIh-UJlTa9sknpLbIpp48XqKfMtyIfZFxbytL1JOCOmJxpWJFgwQBf3O1QHx09rdU6dO1hJFWaec/s1600-h/undil+minum.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5372204254570637874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGuhbMplvf7WPhpwoY5yWXcANg5QOMGlVt4sKOTV7heIh2ez1HoK2XqfPQWkwFuRmAIh-UJlTa9sknpLbIpp48XqKfMtyIfZFxbytL1JOCOmJxpWJFgwQBf3O1QHx09rdU6dO1hJFWaec/s400/undil+minum.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0 0 10px 10px; width: 294px;" /></a><br />
SELAMA ini berkembang satu pemahaman tentang perlunya minum air minimal delapan gelas per hari. Jika dirata-ratakan volume gelas adalah 250 ml, berarti dalam satu hari kita dianjurkan minum sebanyak 2 liter air.<br />
<a name='more'></a> Alasan perlunya minum air sebanyak delapan gelas per hari didasarkan pada asumsi air itu diperlukan untuk mencuci ginjal, salah satu organ penting dalam tubuh kita. Makin banyak minum air berarti ginjal sering dicuci. Karena sering dicuci, ginjal jadi sehat dan bisa berfungsi dengan baik. <br />
<br />
Memiliki ginjal yang sehat dan berfungsi baik, jelas menjadi idaman semua orang. Ginjal merupakan organ yang berfungsi membersihkan darah dari berbagai zat hasil metabolisme tubuh termasuk zat racun dalam bentuk air seni (urine) yang harus dibuang. Manakala ginjal gagal menjalankan fungsinya atau sering disebut dengan "gagal ginjal", orang yang menderitanya hanya akan menghadapi dua pilihan jika ingin tetap hidup normal; menjalani hemodialisis (cuci darah) secara intensif atau mengganti ginjalnya dengan ginjal donor yang sehat lewat proses pencangkokan. <br />
<br />
Saking takutnya menderita penyakit ginjal, apalagi gagal ginjal, sebagian masyarakat "menelan" anjuran minum air delapan gelas per hari atau bahkan lebih. Bahkan, ada sebagian yang minum air mineral dengan harga relatif mahal. Pertanyaannya, apakah betul untuk menjadikan ginjal kita sehat kita diwajibkan minum air sebanyak minimal delapan gelas per hari? Apakah ini memang anjuran medis yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah ataukah sekadar mitos tak mendasar dan lebih didasarkan pada kepentingan bisnis dari para produsen air mineral agar produknya laku dijual? <br />
Beberapa waktu lalu sejumlah peneliti mengeluarkan suatu pernyataan cukup mengejutkan karena isi pernyataan tersebut berlawanan dengan anjuran seputar perlunya minum air sebanyak delapan gelas per hari. "Itu hanya mitos. Belum ada bukti ilmiah minum air delapan gelas per hari merupakan anjuran tepat. Itu akal-akalan produsen air mineral mendongkrak barang dagangannya," kata Dr. Heinz Valtin, ahli ginjal dari Darmouth Medical School New Hampshire. <br />
<br />
Valtin menjelaskan, pernyataannya tersebut didasarkan hasil penelitiannya yang dilakukan selama 10 bulan. Setelah melewati serangkaian penelitian yang disebutnya sangat hati-hati, Valtin menemukan, tak ada bukti ilmiah yang mendukung anjuran kita perlu minum sebanyak delapan gelas per hari. <br />
<br />
Bersama sejumlah koleganya Valtin memang sempat menjadi perhatian utama dunia, apalagi selama ini media massa, baik koran maupun majalah selalu menulis tentang anjuran minum air sebanyak delapan gelas per hari. "Saya sudah bicara dengan kolega saya dan bertanya pada mereka, apakah ada bukti untuk itu. Sayang, jawaban terhadap pertanyaan itu hanyalah mitos," kata Valtin. <br />
<br />
Sepertinya pernyataan Valtin agak bertolak belakang dengan tulisannya di American Journal of Phsycology, The Food and Nutrition Board of National Research Council. Dalam tulisan tersebut Valtin merekomendasikan orang untuk minum sedikitnya satu mili meter air untuk setiap kalori yang dimakan. Dengan asumsi kebutuhan kalori seorang pria Indonesia rata-rata 2.500 kalori, seharusnya ia minum air minimal 2.500 ml per hari atau lebih dari delapan gelas air. Betulkah ada kontradiksi?<br />
<br />
Sebenarnya tidak. Dalam tulisannya, Valtin menyebut cairan sebanyak satu mili meter air untuk setiap kalori yang dikonsumsi sudah termasuk dalam makanan. "Saya sudah melakukan 43 penelitian mengenai sistem osmoregulatory. Sistem itu sangat persis dan cepat saya temukan bahwa sukar untuk percaya setelah evolusi, manusia jadi kekurangan cairan tubuh," ujar Valtin. <br />
<br />
Menurutnya, jika seseorang memiliki sedikit cairan dalam tubuh, tubuhnya akan mengompensasi dengan membawa kembali air tersebut keluar dari ginjal dan menambah kekurangan cairan melalui kulit. Rasa haus sudah terasa sebelum terjadi dehidrasi. Proses tersebut berlangsung sangat cepat dan akurat hanya dalam hitungan menit. <br />
<br />
Persoalannya, terletak pada kesalahan informasi. Selama ini memang banyak anjuran minum air sebanyak delapan gelas per hari, padahal sebenarnya tidak perlu. Orang yang memiliki batu ginjal, lanjut Valtin, mungkin memerlukan banyak minum. Akan tetapi, orang yang normal boleh minum saat haus saja termasuk di dalamnya minum kopi, teh, bahkan bir. <br />
<br />
Atas penjelasan tersebut, Valtin berharap orang akan merasa lega tanpa harus merasa bersalah karena kurang minum. Apalagi harus repot-repot membeli minuman dalam kemasan yang harganya mahal. Bahkan, ada kemungkinan orang yang banyak minum air yang sudah terkontaminasi atau terpolusi akan lebih menderita karena mendapat kiriman penyakit. Akibatnya, akan terjadi urinisasi atau kelebihan cairan yang beracun. <br />
<br />
Senada dengan Valtin, spesialis ginjal yang juga Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dr. Rully A.M Roesli, Sp.P.D., K.G.H., menyebut bahwa masih banyak pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang keliru, bahkan terjebak ke dalam mitos tentang suatu jenis penyakit. Salah satunya adalah pemahaman mengenai perlunya setiap orang minum air minimal delapan gelas per hari karena dianggap akan menyehatkan ginjal. <br />
<br />
"Itu sama saja kelirunya dengan pendapat yang menyatakan jika kita flu jangan minum es atau orang yang punya penyakit hipertensi pasti suka marah-marah. Belum tentu banyak minum air menjadikan ginjal kita sehat. Malah kalau tidak hati-hati, banyak minum justru akan sangat membahayakan ginjal," kata Rully. <br />
Menurut Rully, jumlah cairan dalam tubuh memang harus tersedia memadai. Standar kebutuhan air pada manusia biasanya mengikuti rumus 30 cc per kilo gram berat badan per hari. Artinya, jika seseorang dengan berat badan 60 kg, maka kebutuhan air tiap harinya sebanyak 1.800 cc atau 1,8 liter. Untuk memenuhi kebutuhan air sebanyak itu, tidak harus selalu berasal dari air yang diminum langsung, melainkan bisa dipenuhi dari sejumlah sumber makanan yang mengandung air. <br />
<br />
Berkaitan dengan kesehatan ginjal, Rully menyatakan, minum air dengan jumlah banyak bisa menjadi salah satu cara agar ginjal sehat. Minum air, menjadikan orang sering dilanda "kebelet pipis" alias ingin buang air kecil. Sering buang air kecil menyebabkan banyak kotoran dan racun yang dibuang dari ginjal. Namun, minum banyak air dengan tidak didasari pengetahuan memadai, justru membahayakan ginjal terutama jika antara jumlah asupan air ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan dalam bentuk urine, tidak seimbang. Jika setiap hari minum banyak air, tapi sisanya tidak dibuang atau jumlah yang dibuangnya lebih sedikit dari yang masuk, itu justru yang berbahaya bagi ginjal.<br />
<br />
"Jadi, yang benar itu bukan perlunya kita minum banyak air setiap hari sehingga ginjal jadi sehat. Namun, ginjal kita akan sehat jika sering-sering buang air kecil alias kencing. Makanya, kalau kita ingin kencing, jangan sekali-kali menahannya karena akan mengganggu kesehatan ginjal," ujar Rully sambil menyebut bahwa soal kebutuhan air, tubuh kita sudah "diformat" sedemikian rupa. Ketika mengalami kekurangan cairan, secara otomatis tubuh memberi respon dalam bentuk perasaan haus ingin minum. Kalau begitu, banyak-banyaklah kencing biar ginjal pun jadi "cling" (bersih). Semoga. Muhtar/"PR" *** (23 Maret 2003)<br />
<br />
Sumber: <br />
Muhtar,Pikiran Rakyat, dalam :<br />
http://www.pernefri.org/3-berita-kegiatan-290303.php<br />
21 Agustus 2009<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWGb0RHS5yC2EK5HVncNyvl3qb7fG20DqdDxlNwgI9BXk2qjKWrcklPW17sgnd2WhmGgFn7COMUAZJnHRt8fJBLwzQUweOqKTE30_0r5QG365dUVBt9yrN_8ZhtWy3nKbXdO5hihp-DOc/s320/undil+minum.JPGAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-73292548192544991202009-04-12T04:42:00.000-07:002013-02-07T22:27:31.442-08:00GELOMBANG KEJUT PENGHANCUR BATU GINJAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjetFvLALwtfzmg056BOkgpLbXMEgfj6tShplC4EG5Dqpduk2giRZC4lnUjVoAs15Hfek-4iPvJjCQDH98L4eS2J8sftv4OHq5Y3IUAuyiBphzhSpoeJUk7GJB6zdreIL6MyKtaSfykxm8/s1600-h/Kidney_stone_photographs.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323770079961062322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjetFvLALwtfzmg056BOkgpLbXMEgfj6tShplC4EG5Dqpduk2giRZC4lnUjVoAs15Hfek-4iPvJjCQDH98L4eS2J8sftv4OHq5Y3IUAuyiBphzhSpoeJUk7GJB6zdreIL6MyKtaSfykxm8/s400/Kidney_stone_photographs.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 379px; margin: 0 0 10px 10px; width: 400px;" /></a><br />
Bila Anda penderita batu ginjal, kini Anda tidak perlu khawatir lagi harus dioperasi untuk bisa mengangkat batu pada ginjal. Hal ini dikarenakan telah ditemukan metode terbaru di bidang medis untuk menghancurkan batu ginjal dengan gelombang kejut (Extra Corpored Shock Wave Lithotripsi atau disingkat ESWL).<br />
<a name='more'></a> Dengan alat ini, sebagian besar pasien tidak perlu dibius, hanya diberi obat penangkal nyeri. Pasien akan berbaring di suatu alat dan akan dikenakan gelombang kejut untuk memecahkan batunya Bahkan pada ESWL generasi terakhir pasien bisa dioperasi dari ruangan terpisah. Jadi, begitu lokasi ginjal sudah ditemukan, dokter hanya menekan tombol dan ESWL di ruang operasi akan bergerak. Posisi pasien sendiri bisa telentang atau telungkup sesuai posisi batu ginjal. Batu ginjal yang sudah pecah akan keluar bersama air seni. Biasanya pasien tidak perlu dirawat dan dapat langsung pulang.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVqORPFRFpRJK7qXRxEELuM-Gv0G3pMkyDXv_86JcaNHdce53lPjCQ93j6ps2LT2N3P7sxeMZvN5AQLUIw2In687iKGb6Q-YtLbfw1f6bdG0T6szZBsDJibriYgQqb2NBMjM5iuwUa4xs/s1600-h/gel-kejut-300x169.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323769369327082738" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVqORPFRFpRJK7qXRxEELuM-Gv0G3pMkyDXv_86JcaNHdce53lPjCQ93j6ps2LT2N3P7sxeMZvN5AQLUIw2In687iKGb6Q-YtLbfw1f6bdG0T6szZBsDJibriYgQqb2NBMjM5iuwUa4xs/s400/gel-kejut-300x169.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 169px; margin: 0 0 10px 10px; width: 300px;" /></a><br />
ESWL ditemukan di Jerman dan dikembangkan di Perancis. Pada Tahun 1971, Haeusler dan Kiefer memulai uji coba secara in-vitro penghancuran batu ginjal menggunakan gelombang kejut. Tahun 1974, secara resmi pemerintah Jerman memulai proyek penelitian dan aplikasi ESWL. Kemudian pada awal tahun 1980, pasien pertama batu ginjal diterapi dengan ESWL di kota Munich menggunakan mesin Dornier Lithotripter HMI. Kemudian berbagai penelitian lanjutan dilakukan secara intensif dengan in-vivo maupun in-vitro. Barulah mulai tahun 1983, ESWL secara resmi diterapkan di Rumah Sakit di Jerman. Di Indonesia, sejarah ESWL dimulai tahun 1987 oleh Prof.Djoko Raharjo di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. Sekarang, alat generasi terbaru Perancis ini sudah dimiliki beberapa rumah sakit besar di Indonesia seperti Rumah Sakit Advent Bandung dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.<br />
<br />
Pembangkit (generator) gelombang kejut dalam ESWL ada tiga jenis yaitu elektrohidrolik, piezoelektrik dan elektromagnetik. Masing-masing generator mempunyai cara kerja yang berbeda, tapi sama-sama menggunakan air atau gelatin sebagai medium untuk merambatkan gelombang kejut. Air dan gelatin mempunyai sifat akustik paling mendekati sifat akustik tubuh sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit pada saat gelombang kejut masuk tubuh.<br />
<br />
ESWL merupakan alat pemecah batu ginjal dengan menggunakan gelombang kejut antara 15-22 kilowatt. Meskipun hampir semua jenis dan ukuran batu ginjal dapat dipecahkan oleh ESWL, masih harus ditinjau efektivitas dan efisiensi dari alat ini. ESWL hanya sesuai untuk menghancurkan batu ginjal dengan ukuran kurang dari 3 cm serta terletak di ginjal atau saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih (kecuali yang terhalang oleh tulang panggul). Hal laim yang perlu diperhatikan adalah jenis batu apakah bisa dipecahkan oleh ESWL atau tidak. ESWL tidak boleh digunakan oleh penderita darah tinggi, kencing manis, gangguan pembekuan darah dan fungsi ginjal, wanita hamil dan anak-anak, serta berat badan berlebih (obesitas). (Nununk, dari berbagai sumber)<br />
<br />
Sumber :<br />
http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/gelombang-kejut-penghancur-batu-ginjal/<br />
<br />
Sumber Gambar :<br />
http://www.pharmainfo.net/files/images/stories/article_images/Kidney_stone_photographs.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-26336157020573702262009-04-12T04:26:00.000-07:002013-02-07T22:28:00.118-08:00CUCI DARAH DAN CANGKOK GINJAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMv_8X3WrsPrmzaMCpl0FEdC6xCx9fJk2MC_llKRaf16DUQYyrEpmg6gzdcGeLNdgeT4lIkvqaX5K6VWCfrDnmzQ2T1omCgopd4w8l0xiECQ_RG30KlOUFNXFF7cPPodnMf3x8bf73sy4/s1600-h/Kidney_Dialysis_cIvyRose.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323765462851151794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMv_8X3WrsPrmzaMCpl0FEdC6xCx9fJk2MC_llKRaf16DUQYyrEpmg6gzdcGeLNdgeT4lIkvqaX5K6VWCfrDnmzQ2T1omCgopd4w8l0xiECQ_RG30KlOUFNXFF7cPPodnMf3x8bf73sy4/s400/Kidney_Dialysis_cIvyRose.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 339px; margin: 0 0 10px 10px; width: 400px;" /></a><br />
<span style="font-weight: bold;">Konsultasi dr Samsuridjal Djauzi</span><br />
<br />
KAKAK laki-laki saya berumur 46 tahun telah tiga tahun ini menjalani cangkok ginjal. Untunglah dia pegawai negeri sehingga pembiayaan pengobatan didukung asuransi kesehatan pegawai negeri.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dia memang sudah lama diketahui menderita batu ginjal dan mengalami infeksi ginjal berkali-kali. Kemudian fungsi ginjalnya menurun secara progresif sehingga tiga tahun lalu dokter memutuskan harus cuci darah. Dia masih mencoba ke kantor semampunya dan juga mulai menyesuaikan diri dengan keadaan ini. Meski dengan keterbatasan kesehatan, dia mampu melaksanakan tugas utamanya di kantor.<br />
<br />
Belakangan ini dia mulai mengalami depresi setelah beberapa orang pasien cuci darah yang dia kenal meninggal dunia. Dia mulai merasa dia juga akan meninggal dalam waktu tak terlalu lama. Saya mencoba menanyakan kepada dokter yang merawat beliau, ternyata keadaan kesehatan kakak saya masih stabil. Ini sesuai dengan kemampuan fisiknya yang kami lihat sebagai orang awam.<br />
<br />
Saya mencoba mengerti perasaan kakak saya. Tentu tidak menyenangkan menjalani cuci darah. Dia harus teratur menjalaninya, diantar istrinya. Tak boleh terlambat karena jadwal penggunaan mesin cuci darah amat ketat. Jumlah orang yang memerlukan cuci darah rupanya jauh lebih banyak daripada mesin yang tersedia, apalagi bagi pasien cuci darah yang dibiayai asuransi kesehatan.<br />
<br />
Karena sering bertemu, para pasien berkenalan, bersahabat dan bersimpati. Jika ada teman meninggal, mereka ikut sedih, seperti layaknya keluarga sendiri yang meninggal dan secara tidak langsung mengingatkan mereka mungkin tak lama lagi mereka juga akan mengalami hal serupa.<br />
<br />
Saya membaca sebenarnya terapi gagal ginjal yang terbaik adalah cangkok ginjal. Kami pernah membicarakan hal ini di keluarga dan karena masih bujangan, saya bersedia menyumbangkan ginjal untuk kakak.<br />
<br />
Saya mendapat informasi meski ginjal kita disumbangkan satu sehingga kita hanya hidup dengan satu ginjal, tetapi kualitas hidup kita akan tetap baik. Niat tersebut saya sampaikan kepada kakak saya dan dia ternyata juga amat antusias.<br />
<br />
Setelah mendapat informasi lebih banyak dari dokter yang merawat kakak saya ternyata ada beberapa kendala. Salah satunya biaya. Ternyata asuransi kesehatan belum dapat membiayai cangkok ginjal.<br />
<br />
Pertanyaan saya, kenapa asuransi kesehatan belum bersedia membiayai cangkok ginjal di Indonesia? Apakah di negara lain juga begitu? Bagaimana dengan kemampuan rumah sakit Indonesia dalam melaksanakan cangkok ginjal? Apakah mungkin dalam waktu dekat terapi cangkok ginjal lebih memasyarakat dan terjangkau? Terima kasih atas penjelasan Dokter. Apa penyebab gagal ginjal dan bagaimana mencegah agar kita tak sampai mengalami gagal ginjal?<br />
<br />
M di J<br />
<br />
Jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia memang meningkat. Sebenarnya kakak Anda cukup beruntung karena banyak penderita gagal ginjal tak mendapat kesempatan menjalani cuci darah, biasanya disebabkan biaya cuci darah yang cukup mahal padahal tindakan cuci darah harus dilakukan 2-3 kali seminggu seumur hidup. Jadi, dapat kita bayangkan berapa biaya yang harus disediakan.<br />
<br />
Jika kakak Anda harus membayar sendiri, mungkin beliau harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah untuk cuci darah serta konsultasi dokter, pemeriksaan laboratorium, dan biaya lainnya.<br />
<br />
Cangkok ginjal memang merupakan terapi pilihan untuk gagal ginjal terminal. Gagal ginjal di Indonesia biasanya disebabkan infeksi, batu, dan diabetes melitus. Belakangan ini kasus gagal ginjal pada penderita lupus eritematosus sistemik juga meningkat. Ini menambah antrean penderita yang memerlukan cuci darah.<br />
<br />
Tindakan cangkok ginjal di Indonesia sudah lama dilaksanakan, bahkan terapi ini sudah tersebar di beberapa kota besar, tidak hanya di Jakarta.<br />
<br />
Pelopor cangkok ginjal di Indonesia, mendiang Prof Sidabutar, telah berupaya menjadikan terapi cangkok ginjal lebih mudah diakses masyarakat yang memerlukan. Halangan utama yang dihadapi adalah kurangnya donor ginjal serta biaya terapi yang mahal.<br />
<br />
Untuk mengatasi kekurangan donor ginjal, profesi kedokteran telah meminta fatwa para tokoh agama untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa mendonorkan ginjal merupakan tindakan halal dan bahkan merupakan tindakan mulia. Di negara yang banyak melakukan cangkok ginjal donor ginjal yang banyak adalah justru dari donor jenazah, bukan dari orang hidup. Majelis ulama setahu saya telah membenarkan pengambilan ginjal donor dari jenazah ini.<br />
<br />
Di beberapa negara, orang yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, misalnya, ginjal akan digunakan sebagai donor sewaktu orang tersebut mengalami mati batang otak. Ginjal yang disumbangkan akan bermanfaat untuk mereka yang memerlukan.<br />
<br />
Kenyataannya, di Indonesia donor ginjal masih dari orang hidup sehingga sulit mendapatkan ginjal dalam jumlah lebih banyak. Donor ginjal dari jenazah (kadaver) belum berjalan.<br />
<br />
Masalah kedua adalah biaya. Cangkok ginjal memerlukan tindakan operasi, obat untuk menekan penolakan ginjal yang dicangkokkan, serta berbagai obat penunjang keberhasilan cangkok ginjal. Biayanya memang dapat mencapai ratusan juta rupiah, tetapi menurut perhitungan pakar sebenarnya biaya cangkok ginjal lebih murah daripada biaya cuci darah yang berkepanjangan.<br />
<br />
Masyarakat memang amat berharap asuransi kesehatan, utamanya milik pemerintah, dapat memelopori dukungan terhadap biaya cangkok ginjal ini. Meski kita memahami pengeluaran biaya cangkok yang besar secara sekaligus ini akan memberatkan keuangan perusahaan asuransi, tetapi kita juga memahami keputusan tersebut memerlukan perhitungan dan pertimbangan matang.<br />
<br />
Sebenarnya cangkok ginjal di Indonesia masih berjalan. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebenarnya masih dilakukan cangkok ginjal meski jumlahnya tidak banyak. Sekiranya masalah donor dan biayanya dicarikan jalan keluarnya, banyak penderita dapat ditolong. Di samping itu, pengalaman rumah sakit di Indonesia akan meningkat yang akan berbuah pada mutu layanan yang lebih baik.<br />
<br />
Tampaknya masyarakat, profesi kedokteran, pemerintah dan swasta perlu diingatkan kembali pada pentingnya cangkok ginjal.<br />
<br />
Sudah tentu cara yang termurah adalah memelihara kesehatan, termasuk kesehatan ginjal, caranya lebih mudah dan juga lebih murah. Jalanilah gaya hidup sehat. Periksakan diri secara teratur untuk mendeteksi hipertensi, diabetes melitus, atau infeksi ginjal. Obati infeksi ginjal dengan baik.<br />
<br />
Jika ada batu ginjal, berobatlah; jangan sampai jatuh pada keadaan terlambat, yaitu gagal ginjal terminal. Penderita diabetes melitus harus berupaya mengendalikan kencing manisnya agar tidak timbul penyulit gagal ginjal. Begitu pula penyakit lupus eritematosus sistemik harus dikendalikan karena salah satu penyulitnya adalah gagal ginjal.<br />
<br />
Selain itu, perlu hati-hati mengonsumsi obat dalam jangka panjang. Beberapa obat memengaruhi fungsi ginjal dan jika obat tersebut digunakan tanpa memantau fungsi ginjal akan dapat menimbulkan gagal ginjal.<br />
<br />
Saya merasa prihatin dengan keadaan kakak Anda serta para penderita gagal ginjal lainnya. Mudah-mudahan kita bersama dapat mencari jalan keluar untuk menolong saudara-saudara kita itu.<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/18/11171766/cuci.darah.dan.cangkok.ginjal<br />
<br />
Sumber Gambar :<br />
http://www.ivy-rose.co.uk/Topics/Urinary/Kidney_Dialysis_cIvyRose.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com47tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-25328328075520653012009-04-12T04:16:00.000-07:002013-02-07T22:28:15.586-08:00RAGAM PENYAKIT GINJAL DAN PENANGANANNYA<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/Pz5DHAv_Mw4&hl=en&fs=1"></param>
<param name="allowFullScreen" value="true"></param>
<param name="allowscriptaccess" value="always"></param>
<embed src="http://www.youtube.com/v/Pz5DHAv_Mw4&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br />
SEMUA orang tahu bahwa ginjal merupakan organ penting manusia. Tetapi tak banyak orang yang mengenal ginjal secara mendalam. Hal ini disebabkan tingkat kepedulian masyarakat untuk mengetahui ginjal yang memiliki kontribusi besar dalam tubuh manusia itu masih rendah.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Menjawab fenomena tersebut, Sun Hope membuka wawasan kepada semua pihak mengenai kesehatan ginjal dan cara penanganannya bila salah satu organ dalam yang memiliki kontribusi besar pada tubuh manusia ini bermasalah. <br />
<br />
Acara yang berlangsung di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan itu dihadiri oleh dr Erik Tapan SpPD MHA sebagai pembicara. Dokter umum yang sangat konsen terhadap ginjal dan permasalahannya ini, memberi pemahaman mengenai ginjal, serta penyakit-penyakit ginjal dan gejala-gejalanya.<br />
<br />
"Bila kita berbicara tentang ginjal, masih banyak orang yang tidak terlalu peduli dengan kesehatan ginjalnya, tahu-tahu divonis harus melakukan cuci darah. Pada keadaan itu, barulah -baik penderita maupun keluarga- sibuk mencari informasi mengenai penyakit ini dan berusaha setengah mati untuk tidak melakukan cuci darah tersebut. Padahal kalau sudah divonis cuci darah, maka tidak ada tindakan lain," kata Erik ketika ditemui okezone dalam acara seminar "Ginjal Sehat Untuk Masa Depan" di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (30/3/2008).<br />
<br />
Menurutnya, penyakit ginjal tidak terdeteksi, tiba-tiba ketika seseorang mengidap penyakit tersebut dan mengalami gejalanya maka berada pada tingkat pertengahan hingga kronis. <br />
<br />
"Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Karena itu suatu penyakit yang tidak ada gejalanya, sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung ke serangan hebat," jelas dokter yang juga penulis di salah satu blog kesehatan itu.<br />
<br />
Masih menurut almamater Universitas Sam Ratulangi itu, ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, membuang sisa metabolisme tubuh, dan bertugas melakukan sekresi untuk menghasilkan EPO yang berfungsi untuk mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk mengatur tekanan darah. <br />
<br />
Nah, penyakit ginjal yang diderita oleh manusia itu terbagi menjadi penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, dan gagal ginjal. Pada kasus gangguan prerenal disebabkan oleh gangguan pembuluh darah sebelum masuk ginjal, yang ditandai dengan hipovolemia, sindroma hepatorenal, gangguan pembuluh darah, dan sepsis sistemik. <br />
<br />
Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri, lanjut pria ramah ini, disebabkan oleh racun-racun yang masuk melalui mulut, penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit seperti penyakit sickle-cell dan lupus. Berbeda dengan glomerulonefritis akut yang banyak disebabkan oleh SLE, kuman streptokokus akibat infeksi tenggorokan maupun gigi, dan sebagainya. <br />
<br />
Guna menjawab permasalah tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tidak terjadi kerusakan ginjal seperti menghindari jamu atau herbal yang tidak diketahui mekanismenya. Pengobatan yang dilakukan tanpa konsultasi dokter (misalnya penggunaan AINS atau Ibuprofen, antibiotik golongan aminoglikosida dan kontras), mengonsumsi obat-obatan kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan juga sebagai pemicu lain yang menyebabkan penyakit ini. <br />
<br />
Penghancuran jaringan otot ginjal yang meluas dapat disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada tahap post renal, urin yang akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, darah yang menggumpal pada saluran kemih, penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida. <br />
<br />
Menurutnya lagi, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas, mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema. Pengobatan penyakit ginjal akut dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya (nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan primer maupun sekunder. <br />
<br />
Berbeda dengan PGA yang terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis (PGK) memiliki proses yang lebih lama. "Penyebab PGK antara lain glomerulonefritis, ginjal polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya. Seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing dapat juga memicu penyakit ini," bebernya.<br />
<br />
Ditambahkan Erik, untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal dapat dilihat dari kadar kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin. <br />
<br />
"Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Mengonsumsi air yang cukup, menghindari konsumsi jamu atau herbal yang tidak jelas, menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan, serta segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya," pungkasnya. Bagaimana, sudahkah memeriksa kesehatan ginjal Anda?<br />
(tty)<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/31/27/96346/ragam-penyakit-ginjal-dan-penanganannya<br />
12 April 2009Ade Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-18184515923827391832009-04-12T03:56:00.000-07:002013-02-07T22:28:31.397-08:00GAGAL GINJAL, KENALI TANDA-TANDANYA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhML3MgAKd33BLYx_yjwcN5C4vMvvJlT5CreNh3uxmJYRQAu7qkT6Sdi2h8DkNb5QWehy0OftUEu60JtwdTPEp6LPOCYLds0vvMXj3PPCFrB-h6lQtwEdrHry_LYZDmFB5qUyyhARxu0Qs/s1600-h/kidney.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323759701943056002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhML3MgAKd33BLYx_yjwcN5C4vMvvJlT5CreNh3uxmJYRQAu7qkT6Sdi2h8DkNb5QWehy0OftUEu60JtwdTPEp6LPOCYLds0vvMXj3PPCFrB-h6lQtwEdrHry_LYZDmFB5qUyyhARxu0Qs/s400/kidney.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 313px; margin: 0 0 10px 10px; width: 334px;" /></a><br />
Seorang penderita gagal ginjal akut, akan membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk menopang hidupnya. Sepanjang hidup penderita harus menjalankan cuci darah rutin yang ongkosnya tak murah. <br />
<a name='more'></a>Banyak penderita gagal ginjal akhirnya menyerah pada maut, karena tak sanggup menyediakan dana pengobatan.Karenanya peningkatan kesadaran dan deteksi dini akan mencegah komplikasi penyakit ini menjadi kronis.<br />
<br />
Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.<br />
<br />
Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.<br />
<br />
Dengan berat yang hanya 150 gram atau sekitar separuh genggaman tangan kita, ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.<br />
<br />
Tanda-Tanda Penyakit Ginjal <br />
<br />
Penyakit ini kerpa tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.<br />
<br />
Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.<br />
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal.<br />
Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.<br />
<br />
Gaya hidup sehat<br />
<br />
Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. "Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal," kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.<br />
<br />
Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid. (sumber: www.dechacare.com)<br />
<br />
Sumber :<br />
Yayat Suratmo<br />
http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Kesehatan/Kesehatan_Gagal_Ginjal_Kenali_Tanda-Tandanya/32853,03/26/2009<br />
12 April 2009<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://www.renalpatients.co.uk/images/kidney.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9150061397717188583.post-51218561100742946192009-04-12T03:43:00.000-07:002013-02-07T22:28:49.139-08:00KONSULTASI : MENCEGAH GAGAL GINJAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNvWO6WVK0uVbWr_QaHanAXLP4KvDof9KuyGothvM_jieWRkIJOWMjIXwTqK0iaiGU657nSEJanScF8b9FrvJTfckePXhTb8GtuU8v1Hj6P8kV6i6JzMjEQz_jXxH0wMV_J_ZQvfnVrO0/s1600-h/ginjal001" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5323756985704369170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNvWO6WVK0uVbWr_QaHanAXLP4KvDof9KuyGothvM_jieWRkIJOWMjIXwTqK0iaiGU657nSEJanScF8b9FrvJTfckePXhTb8GtuU8v1Hj6P8kV6i6JzMjEQz_jXxH0wMV_J_ZQvfnVrO0/s400/ginjal001" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0 0 10px 10px; width: 400px;" /></a><br />
Tanggal 30 April (2005) hari Sabtu yang lalu RS Mediros menyelenggarakan Ceramah Kesehatan rutin untuk masyarakat umum dengan judul Cegah Gagal Ginjal. Peminat ceramah cukup banyak, dihadiri sekitar 60 peserta (pada kapasitas ruangan biasa sekitar 50 orang). <br />
<a name='more'></a>Cukup besar perhatian dari para peserta tampak melalui banyaknya pertanyaan, sehingga berikut ini dirasakan perlu menyampaikan intisari ceramah tersebut. <br />
<br />
Pengasuh.<br />
<br />
Judul ceramah ”Cegah Gagal Ginjal, Pencegahan dan Penanggulangannya”, ditujukan bagi masyarakat umum dengan penekanan ceramah pada pencegahan, tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah mendeteksi /menemukan lebih dini/sedini mungkin penyakit ginjal. Pada bagian pertama ceramah tersebut kami menggarisbawahi suatu ungkapan: ”Health is not everything, but without it everything is nothing”, bila tidak memiliki kondisi sehat, maka dari kacamata penderita dunia sekeliling seakan-akan tampak suram. Penyakit ginjal banyak yang dapat bersifat kronis, karenanya lebih baik menemukan secara dini dan mengatasinya sehingga tidak menjadi berkepanjangan yang menimbulkan kerugian yang besar.<br />
<br />
Anatomi<br />
<br />
Dijelaskan tentang ginjal yang berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan. Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui Uretra.<br />
<br />
Fungsi ginjal<br />
<br />
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah ”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Sebagai resume, fungsi ginjal adalah sbb: 1.Bertugas sebagai sistem filter/saringan, membuang ”sampah”. 2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh. 3. Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah. 4. Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah. 5.Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.<br />
<br />
Penyebab Penyakit Ginjal<br />
<br />
1. Penyakit Umum/Sistemik: Kencing Manis = Diabetes Mellitus, Hipertensi, Cholesterol tinggi – Dyslipidemia, SLE: Penyakit Lupus, Penyakit Kekebalan Tubuh lain, Asam urat tinggi – Hyperuricemia – Gout, Infeksi di badan: Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan, Amiloidosis, Kehilangan carian banyak yang mendadak: muntaber, perdarahan, luka bakar. Hal-hal tersebut di atas dapat berakibat gangguan/penyakit pada ginjal. <br />
<br />
2. Penyakit lokal pada ginjal: Penyakit pada Saringan (Glomerulus) – Glomerulonephritis, Infeksi: kuman – Pyelonephrits, Ureteritis, Batu: Bakat/ turunan, kelainan proses di ginjal – Nephrolithiasis, Kista: di ginjal – Polcystic Kidney, Trauma: benturan, terpukul, Keganasan – Kanker – Malignancy, Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.<br />
<br />
Kumpulan Gejala<br />
<br />
Terdapat bermacam-macam penyakit ginjal, sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam gejala. Berikut ini kemungkinan datangnya seorang pasien dengan kumpulan gejala /sindrom penyakit ginjal sebagai berikut: <br />
<br />
1. Gagal Ginjal Akut: gangguan ginjal mendadak, fungsi ginjal ”anjlok”, tidak keluar urin. <br />
<br />
2.Nefritis akut: penyakit mendadak pada saringan ginjal (glomerulus), muka, tungkai bengkak, ditemukan protein & darah di urin. <br />
<br />
3.Gagal Ginjal Kronik: gangguan kronis/ menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal turun. Keluhan & gejala a.l.: lemas, nafsu makan, mual, pucat, kencing sedikit, sesak napas. <br />
<br />
4. Sindrom Nefrotik: gangguan pada saringan ginjal, terjadi kebocoran hebat protein dari darah melalui glomerulus/ saringan ke urin, terdapat bengkak muka – kaki – perut, cholesterol naik. <br />
<br />
5. Infeksi Saluran Kemih: infeksi di ginjal – saluran kemih lainnya, bisa akut bisa kronis. Sakit pinggang, demam, kencing sakit, bisa hanya pegal pinggang. <br />
<br />
6. Gangguan pada Tubulus ginjal. <br />
<br />
7. Hipertensi: umumnya tanpa gejala. <br />
<br />
8. Batu ginjal/Saluran Kemih: nyeri hebat kolik, darah di urin. <br />
<br />
9. Obstruksi Saluran Kemih: saluran kemih terbendung oleh tumor, striktur / penyempitan. <br />
<br />
10.Gangguan ginjal: tetapi bisa tanpa gejala (asymptomatik)<br />
<br />
Jadi bila mencurigai ada gangguan/penyakit ginjal, disarankan lakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan Urin Lengkap di laboratorium sebagai data/fakta awal untuk proses selanjutnya menemukan adanya penyakit ginjal. <br />
<br />
Gejala penyakit ginjal dapat digolongkan pada dua golongan: Akut dan Kronis. <br />
<br />
I. Akut: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. <br />
<br />
II. Kronis: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.<br />
<br />
Penanganan pasien<br />
<br />
Penanganan pasien dengan penyakit ginjal biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: <br />
<br />
1. Periksa-Diagnosa: Pengenalan dini Gagal Ginjal (GG). <br />
2. Kontrol: Monitoring progresivitas GG. <br />
3. Penyebab: Deteksi dan lakukan koreksi terhadap penyebab GG yang reversible, yang masih bisa disembuhkan. <br />
4. Perlambat: Melakukan intervensi pengobatan/tindakan untuk memperlambat progresivitas GG. <br />
5. Ginjal Sensitif: Hindari kerusakan tambahan pada ginjal: obat/jamu yang toksik terhadap ginjal, obati infeksi yang ada, atasi kekurangan cairan misalnya pada muntaber. <br />
6. Obati Komplikasi: Berikan terapi terhadap komplikasi GG. <br />
7. Terapi Pengganti: Rencanakan Terapi Pengganti Ginjal.<br />
<br />
Pencegahan penyakit ginjal<br />
<br />
Prinsip-prinsip pencegahan penyakit ginjal adalah sebagai berikut:<br />
<br />
I. Pada orang dengan Ginjal Normal : <br />
<br />
A. Pada Individu berisiko: yaitu ada keluarga yang <br />
1. Berpenyakit ginjal turunan seperti: Batu Ginjal, Ginjal Polikistik, atau <br />
2. Berpenyakit umum: Diabetes Mellitus, Hipertensi, Dislipidemia (Cholesterol tinggi), Obesitas, Gout. Pada kelompok ini ikuti pedoman yang khusus untuk menghindari penyakit tersebut di atas, sekali-sekali kontrol/periksa ke dokter/labratorium. <br />
<br />
B. Individu yang tanpa risiko: Hidup sehat, Pahami tanda-tanda sakit ginjal: BAK terganggu / tidak normal, Nyeri pinggang, Bengkak mata / kaki, Infeksi di luar ginjal: leher/tenggorokan, Berobat/kontrol untuk menghindari: fase kronik /berkepanjangan.<br />
<br />
II. Pada orang dengan Ginjal terganggu ringan /sedang: Hati-hati: obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi: obati segera, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik<br />
<br />
III. Ginjal terganggu berat / terminal: Terapi Pengganti Ginjal (Renal Replacement Treatment)<br />
<br />
Sumber :<br />
Tim Dokter RS Mediros<br />
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro<br />
Konsultan Ginjal-Hipertensi <br />
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2005/0506/kes2.htmlRS Mediros<br />
12`April 2009<br />
<br />
Sumber Gambar :<br />
http://www.healthline.com/blogs/health_observances/uploaded_images/kidney-713543.jpgAde Gantenghttp://www.blogger.com/profile/12262584207999003229noreply@blogger.com4